
DIBAWAH INI ADALAH DAMPAK BURUK PACARAN BAGI PASANGANNYA. Lain waktu
saya akan lanjutkan dengan dampak BURUK pacaran DARI SISI orang tua,
Allah atau agama, orang-orang disekitarnya, kesehatan dsb.
maaf jika kata-kata yang digunakan ada yang terkesan
VULGAR, semata-mata bertujuan agar dapat menggambarkan keadaaan yang
sebenarnya. Semoga coretan ini akan menjadikan YANG BELUM PACARAN, TIDAK
MERASA RUGI TIDAK PACARAN BAHKAN BERUNTUNG dan YANG BERPACARAN
menyadarinya.
Pacaran adalah ancaman serius bagi generasi muda Islam. Tidak seperti
KEJAHATAN atau “DOSA BESAR” lainnya, seperti teroris, narkoba,
membunuh, murtad, korupsi yang kehadirannya ditentang masyarakat dan ada
tindakan hukumnya. Pacaran justru digemari banyak orang dan sudah
menjadi kebiasaan umum. Bahkan menjadi keharusan bagi yang hendak
menikah.
Padahal pacaran merupakan kejahatan dan dosa besar yang sama. Tapi
generasi muda kita hampir tak ada yang tak mengalami kejahatan dan dosa
besar ini!
Sungguh ini ancaman serius.
DAMPAK BURUK PACARAN BAGI PASANGANNYA.
1. Pacaran itu mendahulukan nafsu bukan cinta, karena hal pertama yang
dipikirkan saat akan bertemu pacar adalah nafsu berbuat mesum. Coba saja
jika berani untuk tidak menurutinya, putuslah hubungan itu seketika.
2. Pacaran itu membuat ketagihan dan takkan pernah terpuaskan. Jangan
heran jika orang yang berpacaran dari hari ke hari, akan melakukan
hubungan fisik yang terus meningkat. Setelah tamat maka nafsupun akan
mencari objek pelampiasan baru dengan orang yang berbeda lagi.
3. Pacaran itu karena UMPANnya, DAYA TARIKnya adalah kemolekan tubuh
wanita maka laki-laki yang mendekatinya biasanya hanya ingin
menikmatinya saja sebagai obyek seks.
4. Pacaran itu cenderung mengandalkan kecantikan, ketampanan,
kejantanan fisik, kemolekan tubuh untuk memikat pasangannya. Padahal
ketahuilah, bagaimanapun menariknya pesona fisik itu pasti ada
kekurangannya dan pasti ada lagi yang lebih oke. Jadi jangan andalkan
fisik, apalagi kelebihan fisik itu pasti akan luntur, disebabkan
melahirkan, usia tua, sakit, kecelakaan dsb. Jadi andalkanlah
kelebihan-kelebihan selain fisik, seperti akhlak yang terpuji, memiliki
ketrampilan, keahlian tertentu, kepintaran dll yang terus dapat
ditinggkatkan kwalitasnya dan tak lekang oleh waktu.
5. Pacaran itu sering dikira sebagai ekspresi rasa cinta padahal
tempat pelampiasan nafsu. Jadi jangan tertipu! Buktinya, kalau cinta
katanya, kenapa harus wajib bercumbu, padahal mencintai itu banyak
jalannya. Sebelum nikah, kita bisa mencintai pasangan kita itu seperti
mencintai adik, sahabat, saudara kita saja. Dengan begitu makin teruji
kemurnian cinta itu bukan lantaran seks. Jadikanlah persetubuhan badan
itu sebagai sesuatu yang SAKRAL, SUCI BUKAN MESUM!
6. Pacaran itu menjadikan Momen Malam pertama pernikahan, tidak lagi istimewa, sudah
kehilangan kejutannya, ANTI KLIMAKS. Karena semuanya sudah biasa dilakukan saat pacaran.
7. Pacaran yang katanya sebagai jenjang menuju pernikahan,
kenyataannya sekarang ini, lebih cenderung sebagai tempat
bersenang-senang dan pelampiasan nafsu syahwat. Lihat saja banyak
anak-anak yang masih SMU sudah berpacaran. Padahal belum kerja, masih
sekolah, mana mungkinlah mereka menikah dalam waktu dekat.
8. Pacaran mudah sekali disalahgunakan dengan berpura-pura ingin
menikahinya padahal maksud sebenarnya agar dapat dengan aman leluasa
melampiaskan nafsunya.
9. Pacaran berkali-kali, dengan alasan apapun, apalagi karena suka
petualangan tubuh, akan menjadikan diri seseorang memiliki potensi atau
kecenderungan selingkuh dan akan tetap sulit ditinggalkan meskipun sudah
berkeluarga.
10. Pacaran menjadikan nafsu semakin pintar menilai dari sisi fisik
semata. Jika setelah penjajakan dirasa tak memenuhi selera nafsunya maka
mulailah mencari-cari alasan untuk mundur teratur, mencari yang lain.
11. Pacaran sekarang itu sudah seperti hubungan suami isteri. Jadi
bagi yang sudah pernah pacaran beberapa kali, aktivitas BERCUMBU,
ORGASME, bahkan BERSETUBUH pada Malam Pertama PERNIKAHAN itu, bukanlah
pengalaman yang pertama baginya. Karena ada orang lain diluar sana yang
pernah lebih dulu melakukan itu semua dengan pasangannya! malah mungkin
lebih berbekas dihatinya.
12. Perasaan dengan sang mantan pacar, tidak akan pernah terlupakan.
Sekalipun pahit, tentu ada juga manisnya. Setelah berkeluarga dengan
orang yang berbeda dan terjadi ketidak-cocokan, maka perasaan akan sang
mantan pun biasanya muncul kembali tanpa diundang. Apalagi ada media
Jejaring sosial (fb, koprol, twitter, daceband, netlog, dll) yang
semakin memudahkan. Mula-mula menanyakan keadaan sampai lama-lama
menjadi orang ketiga dalam rumah tangga.
13. Pacaran dulu sepuasnya mumpung belum menikah menjadi prinsip yang
begitu melekat dikalangan banyak pria wanita saat ini. Biasanya mereka
yang tidak taat agamanya. Padahal setelah menikahpun nanti, tetap saja
tidak bisa dihentikan, karena sudah terbiasa.
14. Perempuan yang telah lama berpacaran tapi berakhir tanpa pernikahan akan merasakan
penderitaan yang tidak ada duanya, yang tidak dapat diungkapkan dengan
kata-kata karena selama ini segalanya telah ia serahkan, apapun telah ia
korbankan. Kesetiaan, kekayaan bahkan keperawanan.
15. Pacaran itu dapat mengakibatkan hilang keperawanan, hamil diluar nikah, aborsi, bunuh diri, bunuh pasangan sendiri.
SUMBER: https://bisnisazis.wordpress.com/2011/01/21/15-dampak-buruk-pacaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar